Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs
Minggu, 20 April 2014

PERTEMUAN PERTAMA "PENGENALAN SENI"



Pengenalan Seni

Seni merupakan suatu hal yang mengandung unsur estetik. Seni erupakan salah satu yang dapat digunakan dalam menumpahkan berbagai perasaannya. Seseorang tidak bisa luput dari seni setiap harinya bahkan setiap detiknya namun seni yang dimaksud adalah seni yang bertanggung jawab yang bisa diterima oleh publik. Seorang yang sedang tertidur pun bisa melakakukan pekerjaan seni misalnya gerakan-gerakan saat tertidur juga termasuk seni. Seni dibagi menjadi empat macam, yaitu seni tari atau seni gerak, seni suara, seni rupa, dan seni bahasa.
Masing-masing dari bentuk-bentuk seni tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Misalnya pada seni rupa lebih cenderung ke hiasan-hiasan ataulukisn dan mimik wajah. Pada seni tari yang lebih menekankan  pada gerakan yang dilakukan seseorang (koreogrfer ataupun bukan) atau diolah oleh tubuh. Sedangkan pada seni suara lebih menekankan pada menciptakan atau mengatur intonasi, tempo, maupun tekanan-tekanan dalam mengeluarkan suara sehingga menciptakan suatu seni suara yang memiliki niliai estetik. Dan seni bahasa menekankan pada cara seseorang untuk meminimalisir kentalnya dialek yang mereka bawa dari tempat tinggalnya dan menyesuaikan dengan bahasa pada umumnya.  
Dari keempat macam seni tersebut, yang akan dibahas adalah seni rupa. Seni rupa dibagi menjadi beberapa bentuk seni yaitu seni lukis, seni patung, seni pahat, seni hias seni dekorasi, seni grafis, seni kaligrafi, seni fotografi, seni ilustrasi, seni baliho, seni poster, seni famplet, seni bangunan, dan lain-lain.      

AIR BRUSH BERPOLA DAUN

AIR BRUSH BERPOLA DAUN

Seni merupakan suatu keindahan yang terdiri dari berbagai kategori, salah satunya adalah seni rupa. Dalam seni rupa banyak terdapat teknik-teknik dalam menggambar. Salah satu tekniknya adalah air brush.  Teknik ini memanfaatkan benda cair yang diberikan warna.  Bahan pewarna yang bisa digunakan dalam menggunakan teknik air brush adalah kesumba, cat air, dan lain-lain. Pola-pola yang digunakan dalam mengerjakan teknik air brush bisa di dapat dari bahan alam misalnya daun-daun bunga atau pepohonan. Selain itu bisa juga dari gambar yang dibentuk sesuai dengan keinginan kita. 
Alat dan bahan yang digunakan dalam teknik air brush adalah sebagai berikut.
1.  Kertas gambar
2.  Sisir
3.  Sikat gigi bekas
4.  Cat warna
5.  Daun
Selain sisir, yang bisa digunakan dalam teknik air brush adalah saringan besi atau saringan yang ukurannya besar.
Langkah-langkah dalam mengerjakan teknik air brush adalah sebagai berikut.
1.  Menyiapkan alat dan bahan.
2.  Menutupi kertas gambar dengan daun, kemudian mulai menggunakan sisir, sikat bekas, dan cat air.
3.  Celupkan sikat bekas ke palet yang sudah berisi cat air yang sudah dicampurkan dengan air.
4.  Gesekkan sikat tersebut pada sisir atau saringan sehingga menimbulkan percikan-percikan kecil di atas permukaan kertas gambar yang tidak tertutupi pola.
5.  Setelah itu buka pola dan berikan warna-warna yang lain yang bisa menimbulkan efek tumpang tindih. Begitu juga seterusnya sampai kita bisa menciptakan pola yang kita inginkan.
Kesulitan- kesulitan yang dihadapi saat menggunakan teknik air brush ini adalah pemilihan sisir atau saringan yang digunakan. Jika salah memilih saringan atau sisir maka percikan yang dihasilkan akan tidak sempurna atau hasilnya akan lbih besar. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi gambar yang dihasilkan. Semakin halus percikan yang dihasilkan maka semakin bagus gambar yang dihasilkan. Berikut adalah menggunakan teknik air brush.




Jalan-jalan Proses Kreatif




Istilah proses kreatif biasanya hanya identik dengan kesenian saja. Penggubahan karya, desain bentuk, dan rancang bangun benda, selalu dihubungkan dengan proses kreatif, proses “penciptaan” yang dilakukan oleh seorang penggubah, seniman. Sebuah buku yang berjudul The Creative yang ditulis oleh Ghiselin (1983), seorang profesor pada Universitas Utah, Amerika Serikat, isinya membahas peramasalahan proses kreatif secara lengkap. Proses kreatif tersebut di antaranya dalam bidang matematika, fisika, biologi, seni musik, seni rupa, seni sastra, dan psikologi, dikemukakan Ghiselin melalui contoh-contoh pengakuan, surat, tulisan, analisis, maupun hasil wawancara. Kondisi pikir, rasa, dan urut-urutan kegiatan dalam penggubahan karya, apapun bentuknya, pada kenyataannya mengikuti alur proses yang sama. Proses kreatif seseorang diawali dengan adanya dorongan tenaga mujarad yang membimbing seseorang untuk melakukan sesuatu.
        Proses kreatif adalah jalan penggubahan. Sebagai contoh misalnya seorang novelis yang menceritakan ketika ia akan melahirkan sebuah novel, menerima desakan pada ruang kesadarannya, pikir dan rasanya, agar segera merealisasikan “bisikan” tersebut menjadi tulisan. Kondisi keberuntungan tersebut tidak selamanya bisa dialami sang novelis. Pada saat bimbingan gaib itu tidak ada, sang novelis merasakan kesulitan yang berat untuk membuat rangkaian kalimat. Apalagi untuk membuat cerita lengkap dengan berbagai plot, konflik, dan penjiwaan tokoh ceritanya.
        Penggubahan karya hanya bisa secara mulus dilakukan oleh seseorang yang sudah biasa terlatih melakukan penggubahan. Seperti seorang pelukis, ia bisa terdorong keinginannya untuk berkarya ketika melihat karya buatan pelukis lainnya. Begitu pun dengan  pelaku bidang-bidang lainnya, selalu tersentuh hatinya jika berhadapan dengan karya-karya sesuai bidang yang ditekuninya.
Sumber inspirasi yang lain adalah sesuatu yang dicari, diupayakan secara terus-menerus. Melalui jenis pencarian tersebut didapatkan pengembangan, penemuan bentuk baru, pemalihan rupa, penggabungan model, dan sejenisnya. Ini juga bisa dikategorikan sebagai bentuk jalan proses kreatif.
Keseduniaan, globaliasasi, dan istilah sejenis, telah dijadikan alasan penting dalam menerima aneka perubahan arus besar dari dunia luar. Nilai budaya asing begitu mudah dan nikmat diserap secara sadar oleh hampir semua lapisan masyarakat terpelajar.  Kesopanan pun telah mulai diruntuhkan dalam aneka sinetron garapan masyarakat teater Indonesia, demi meniru secara sadar sinetron gaya Mexico yang telah lebih dahulu disukai masyarakat penonton.
Pengembangan bidang pariwisata, lebih khusus di Bali, telah lama memberi pengaruh besar kepada pertumbuhan pola pikir baru dalam penggubahan karya seni kriya. Sejumlah bentuk baru mengilhami para perajin sejalan dengan tuntutan para wisatawan. Proses kreatif para perajin Bali mulai banyak berubah mengikuti pola perubahan lingkungannya, lingkungan pariwisata yang melibatkan banyak produk asing dan orang asing.


KOMENTAR : Prose jalan kreatif di zaman sekarang ini bisa muncul dari berbagai sumber, misalnya saja sesuatu yang dicari, diupayakan secara terus-menerus. Melalui jenis pencarian tersebut didapatkan pengembangan, penemuan bentuk baru, pemalihan rupa, penggabungan model, dan sejenisnya. Budaya luar yang diserap oleh masyarakat, pelajar, ataupun para seniman juga menyebabkan banyak pergeseran budaya dan pertumbuhan pola pikir baru dalam penggubahan karya seni kriya. Namun, yang menjadi permasalahan adalah bentuk perilaku masyarakat jhususnya pelajar yang telah mengalami pergeseran sesuai dengan budaya barat. Misalnya saja kesopanan yang dimiliki para pelajar mulai menurun. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak yang kurang baik bagi calon-calon generasi penerus bangsa nantinya. Oleh sebab itulah, setiap bedaya asing yang masuk harus disaring terkebih dahulu agar sesuai dengan budaya yang kita anut agar tidak menimbulkan kontraversi. Semasih budaya tersebut bisa menguntungkan dan memberikan dampak yang positif kita harus menerimanya dengan tangan terbuka, namun jika budaya tersebut bisa mencoreng identitas Indonesia maka kita hendaknya bisa memilah dan memilihnya. Dalam seni juga demikian, setiap seni yang muncul haruslah seni yaang bertanggung jawab sehingga seni tersebut tidak menimbulkan kecaman dari masyarakat sekitar.